Ligaindonesia.asia – Milomir Seslija angkat bicara soal Persija Jakarta, yang akan menjadi lawan anak asuhnya pada laga lanjutan Shopee Liga 1 musim 2019. Pelatih Arema FC ini menilai, Macan Kemayoran -julukan Persija Jakarta- saat ini tak berada dalam kondisi kepayahan.
“Persija memulai kompetisi lebih awal, karena bermain di kompetisi Asia. Ini membuat para pemain mereka kelelahan dalam menjalani kompetisi lokal,” ucap Milo, sapaan karib Milomir Seslija.
“Ini semua membuat penampilan Persija jeblok,” sambungnya.
Arema sendiri akan menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan 12 Shopee Liga 1 musim 2019. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (03/08) sore.
Saat ini, Arema berada di posisi empat klasemen sementara dengan koleksi 18 angka dari 10 pertandingan. Sedangkan Persija saat ini masih terdampar di peringkat 17 dengan koleksi enam angka dari tujuh laga.
Posisi ini sangatlah mengecewakan bagi tim dengan reputasi seperti Persija. Kekecewaan inilah yang memicu pergantian pelatih di kubu Macan Kemayoran beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Tangis Rivaldi Bawuo Setelah Menjebol Gawang Persib
Ganti Pelatih Tak Tuntaskan Masalah
Milo pun menyoroti pergantian pelatih di kubu Persija Jakarta, beberapa waktu lalu. Pelatih asal Bosnia ini menyebut bahwa perubahan nakhoda Persija, dari Ivan Kolev ke Julio Banuelos, tak banyak mengubah keadaan.
“Mereka berpikir bahwa mengganti pelatih bakal menuntaskan masalah. Namun, ini hanya temporer. Dalam waktu singkat mungkin mereka bagus, tapi lama kelamaan mereka akan kembali turun,” papar Milo.
“Mengganti pelatih pun justru menimbulkan masalah lagi. Pemain harus bisa menyesuaikan gaya bermain dengan pelatih baru,” sambungnya.
Harus Beradaptasi
Lebih lanjut, Milo menyebut bahwa pergantian pelatih ini juga menghadirkan masalah lain. Pelatih baru, menurut juru taktik berusia 55 tahun tersebut, tak bisa langsung mengubah timnya.
“Perubahan dalam waktu singkat akan membuat kebingungan. Semua perlu waktu,” kata Milo pada saat itu.
“Seperti bayi yang baru minum susu, jika rasa susu itu terus berubah, tentu tak akan baik bagi si bayi,” ia menandaskan saat itu.