Potensi pemain Persela pada liga 1 2019

Potensi pemain Persela pada liga 1 2019

Ligaindonesia.asia – Selain mereka, masih ada banyak pemain lain yang memutuskan untuk pergi ke klub lain. Secara total, sekitar 50 persen dari pasukan Persela musim lalu tidak lagi mengenakan jas Persela.

Musim ini Persela Lamongan kehilangan banyak pemain. Tidak ada lagi nama Diego Assis, Loris Arnaud, Wallace Costa Alves, Dendy Sulistyawan dan Saddil Ramdani di tim yang dijuluki Laskar Joko Tingkir.

Sebagai gantinya, tim yang diciptakan oleh Aji Santoso merekrut sejumlah pemain baru untuk melewati kompetisi musim 2019. Ada pemain lokal baru, ada juga tiga nama legiun impor yang akan memperkuat Persela ketika kompetisi diluncurkan.

Pelatih Persela, Aji Santoso, juga berharap bahwa pemain baru yang dibawanya kali ini dapat mengangkat prestasi Persela musim ini.

Musim lalu, prestasi Persela tidak secerah itu meskipun faktanya mereka juga memiliki rekor kandang yang tak terkalahkan sepanjang musim. Tetapi jika Anda melihat posisinya di klasifikasi akhir, Persela tidak benar-benar cukup baik.

Persela hanya berada di peringkat ke-13, atau tiga strip di atas tim di zona degradasi. Tim ini hanya mengumpulkan 43 poin dari 11 kemenangan, 10 imbang dan 13 kekalahan.

Jadi, siapa saja pemain Persela baru yang memiliki kesempatan untuk membuat Persela bersinar selama musim 2019?

1. Kei Hirose

Pemain asal Jepang ini merupakan legiun impor pertama yang didatangkan Persela di pramusim ini. Kei diprediksi bakal menjadi salah satu poros kekuatan Persela karena memiliki kemampuan serta mobilitas tinggi layaknya para pemain Jepang kebanyakan.

Sebelum berlabuh di Persela, Kei pernah memperkuat beberapa klub Jerman dan Malta. Pengalamannya bermain di Eropa akan menjadikan eks pemain Mosta FC (klub kontestan liga teratas di Malta) ini akan menjadi modal besar bagi Kei untuk mengangkat prestasi Persela di musim 2019.

Kei sendiri bisa bermain di dua posisi. Selain bisa bermain sebagai gelandang serang, Kei juga bisa beroperasi sebagai gelandang bertahan. Kei juga dibekali kecepatan dan kemampuan individu yang cukup bagus.

Satu lagi yang membuat Kei berpotensi besar menjadi pemain kunci Persela adalah usianya yang relatif masih muda (23 tahun). Dengan usia 23 tahun, Kei sanggup bermain spartan sepanjang pertandingan.

2. Jose Augusto Sardon

Jose Sardon digadang-gadang menjadi obat bagi Persela setelah kehilangan Diego Assis. Pemain asal Argentina ini kebetulan bermain di posisi yang sama dengan Assis.

Layaknya pemain amerika latin kebanyakan, Sardon juga memiliki kemampuan individu di atas rata-rata. Dalam beberapa kali latihan yang digelar Persela, Sardon menunjukkan teknik tinggi dalam mengolah si kulit bundar.

Tak hanya itu, pemain berusia 30 tahun ini juga bisa menjadi solusi ketika lini depan Persela mengalami kebuntuan. Sebab, dia juga mempunyai akurasi tembakan yang cukup bagus.

Dengan pengalaman segudang berkat kariernya bersama sejumlah klub Argentina, Sardon juga tidak mengalami kendala untuk beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.

3. Jairo Rodrigues

Sebelum mengadu nasib di Persela, Jairo Rodrigues sempat malang melintang di beberapa klub Eropa seperti bermain di CD Trofense (Portugal), POFK Botev Vratsa (Bulgaria) dan Neftchi Baku (Azerbaijan).

Dari beberapa tim di atas, karier stoper asal Brasil 26 tahun ini bersinar saat membela Neftchi Baku. Ia menjadi pilihan utama di lini belakang, dan jadi andalan ketika Neftchi Baku menjalani kualifikasi Liga Europa musim 2016-17.

Jairo diberi kesempatan tampil sebanyak empat kali, tiga diantaranya bermain selama 90 menit, dan berhasil menyumbang satu gol. Namun ia gagal membawa Neftchi Baku melangkah lebih jauh karena dihentikan oleh Shkendija Tetovo.

Baca juga : Sponsor resmi Piala AFF U-22 2019

Selain Neftchi Baku, ada tujuh klub lain yang pernah ia bela. Klub-klub tersebut adalah Goias Esporte Clube U-19, Santos FC U-20, America FC (TO), Botev Vratsa, Trofense, Sepahan, dan Montedio Yamagata.

Dari delapan tim tersebut, Jairo sudah mengoleksi 7,977 menit bermain, dari total 98 pertandingan yang sudah dilakoninya sebagai pemain profesional. Selain itu, ia juga sudah mengoleksi total 4 gol sepanjang kariernya.

4. Washington Brandao

Pemain yang satu ini beroperasi di sektor depan. Ia diplot menempati posisi yang musim diisi oleh Loris Arnaud. Brandao diyakini bakal menjadi salah satu striker subur di kompetisi musim depan setelah melihat penampilannya selama dua hari terakhir.

Memiliki lari yang sangat cepat, pemain berusia 28 tahun ini paling suka diberi umpan-umpan daerah yang membutuhkan adu sprint.

Sebelum mencoba peruntungan di Persela, Brandao pernah memperkuat tujuh klub di Brasil dan Eropa (Denmark). Tercatat dia mengawali karier profesionalnya bersama klub Brasil, Sociedade Esportiva do Gama di musim 2012. Kemudian ia pindah ke Araguaina pada musim 2013.

Setelah semusim di klub itu, Brandao pindah ke Esporte. Namun lagi-lagi hanya semusim di sana, Brandao memilih menjajal kompetisi benua Eropa.

Klub yang ia tuju pertama kali adalah HB Koge (klub Denmark). Setelah satu musim bermain untuk klub itu (2016), Brandao hengkang ke klub Denmark lainnya, yakni Vendsyssel FF pada 2017, dan terakhir (2017) Brandao bermain untuk Passo Fundo sebagai pemain pinjaman dari Vensyssel.

Brandao disebut-sebut memiliki tipikal yang nyaris sama dengan mantan striker Persebaya musim lalu, David da Silva. Selain cepat, dia juga kuat dan tajam. Hal itu pula yang membedakan dirinya dengan Loris yang bertipikal penyelesai.