Gelandang Persib Bandung Tetap Bersiap Walau Kelanjutan Liga 1 Belum Ada Kejelasan

Gelandang Persib Bandung Tetap Bersiap Walau Kelanjutan Liga 1 Belum Ada Kejelasan Gelandang tengah Persib Bandung yakni Dedi Kusnandar tetap menyiapkan diri dengan semaksimal mungkin untuk bertanding walau hingga kini belum ada kejelasan perihal kelanjutan kompetisi Liga 1 2022/2023.

Belum ada kepastian akan lanjutan Liga 1 tak membuat pemain Persib bersantai, namun mereka tetap untuk mencoba menjaga mental hingga fisik untuk tetap bersiap untuk kembali berkompetisi.

Dado, panggilan akrab Dedi, mengatakan bahwa program latihan yang diberikan sang pelatih yakni Luis Milla terus meningkat secara bertahap usai sempat libur.

“Keadaan kami bertahap terus meningkat selepas sempat diliburkan dari latihan bersama. Seperti kata pelatih, walau belum ada kepastian, kami tetap harus mempersiapkan diri untuk selalu siap menghadapi pertandingan,” ucap Dado.

Keadaan tersebut, menurut dia, dibantu dengan adanya uji tanding atau gim internal di akhir minggu yang menjadi sedikit obat buat pemain untuk tidak terlalu bosan dengan program latihan yang berlangsung hampir setiap hari serta menjaga ritme permainan.

“Gim sendiri akan lebih mempermudah pemain dalam beradaptasi lagi usai lama tak ada pertandingan, selain tentunya jadi penyegaran,” ucap pemain yang kini sudah berusia 31 tahun asal Sumedang, Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Liga 1 Masih Diambang Ketidakjelasan, Persita Tangerang Terus Meningkatkan Keadaan Pemain

Dado juga berharap pertandingan segera berlangsung  kembali dan semua permasalahan dapat  selesai, karena banyak yang telah merindukan pertandingan, termasuk juga para pemain.

“Saya berharap semua mendapat hasil yang terbaik, untuk kebaikan semua pihak,” imbuhnya.

Imbas dari Tragedi Kanjuruhan, awal Oktober kemarin, kompetisi Liga 1 2022/2023 langsung disetop sampai waktu yang belum ditentukan dan sejauh ini belum ada kejelasan mengenai kelanjutannya.

Di satu sisi, stakeholder sepak bola Indonesia sudah bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan FIFA dan AFC, serta kementerian terkait di Jakarta menanggapi akan Tragedi yang menewaskan setidaknya sebanyak 135 orang itu.

Dalam pertemuan tersebut, didapatkan beberapa tahapan yang sudah dibuat tentang kembali berlangsungnya kembali Liga 1 2022/2023 yang diwacanakan akhir November tersebut.

Di sisi lain, PSSI juga sedang mempersiapkan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) atas desakan dari berbagai kalangan, termasuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan.

Profil Jenderal TNI yang Dikatakan Pantas Dipilih Jadi Ketua Umum PSSI Ketika KLB

Profil Jenderal TNI yang Dikatakan Pantas Dipilih Jadi Ketua Umum PSSI Ketika KLB Sosok Dudung Abdurachman menjadi pembicaraan sebab dikatakan cocok untuk jadi Ketua Umum PSSI dan dipilih pada Kongres Luar Biasa  PSSI pada bulan Maret 2023 mendatang. Jenderal TNI tersebut dikatakan layak.

Saat ini Jenderal Dudung Abdurachman kini menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD).

Dudung Abdurachman sendiri merupakan petinggi di TNI Angkatan Darat. Dia tercatat lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 19 November 1965. Usianya kini sudah menginjak 56 tahun.

Kariernya di dunia militer telah dimulai sejak lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988. Dudung memiliki spesialisasi di bidang infanteri alias pertempuran darat jarak dekat.

Sebagian besar kariernya memang dihabiskan di lingkup TNI AD. Pada masa-masa awal, dia menjadi Danton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bhakti ketika masih berpangkat Letnan Dua (Letda).

Pada masa-masa awal kariernya sebagai perwira muda, Dudung sendiri memang jauh lebih banyak terjun dan dibesarkan oleh lingkungan Infanteri sebab tergabung di Rayon Infanteri (Yonif) 744/ Satya Bhakti Wirottama.

Baca Juga: Pemicu Timnas Indonesia U-19 Tidak Jadi Lawan Jepang Dalam TC di Spanyol

Sebelum menjabat sebagai KASAD, Dudung Abdurachman sebelumnya memegang jabatan strategis sebagai Pangkostrad alias Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Jabatan strategi situ diperoleh Dudung sewaktu pangkatnya Letnan Jenderal (Letjen). Sebelumnya, ketika masih berpangkat bintang dua alias Mayor Jenderal, dia sempat mendapat dua jabatan strategis.

Yang pertama ialah menjadi Gubernur Akmil (2018-2020) kemudian Panglima Kodam (Pangdam) Jaya (2020-2021). Ada juga ketika berpangkat Brigadir Jenderal, ada tiga jabatan yang diberikan kepada Dudung.

Yang pertama ialah Wakil Gubernur Akmil (2015-2016), lalu Staf Khusus KASAD (2016-2017), hingga yang terakhir Waaster KASAD (2017-2018).

Walaupun demikian, kelihatannya Dudung akan kesusahan untuk mendapatkan kursi Ketua Umum PSSI sebab dia belum memenuhi persyaratan di statuta.

Karena, setiap calon yang ingin maju sebagai Ketua Umum PSSI harus sudah pernah berkecimpung di dunia sepak bola selama minimal satu tahun lamanya.

3 Alasan Iwan Bule Belum Tentu Turun Jabatan Walau PSSI Percepat KLB

3 Alasan Iwan Bule Belum Tentu Turun Jabatan Walau PSSI Percepat KLB Secara mengejutkan, Ketua Umum PSSI yakni si Mochamad Iriawan, mengumumkan bahwa pihaknya akan mempercepat  KLB.

Iwan Bule membuat suatu keputusan bahwa KLB PSSI dipercepat itu selepas rapat dengan 12 anggota Exco PSSI di kantor PSSI yang berlokasikan di Jakarta pada Jumat (28/10/2022). Rapat tersebut dilakukan selama lebih dari tiga jam lamanya.

Selepas ini, PSSI sendiri akan mengirim surat pemberitahuan ke FIFA guna untuk mengajukan penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB). Nantinya, surat tersebut akan menyebarkan ke media.

Baca Juga: PSSI, Bimbingan Akan Sepak Bola Usia Dini Jadi Utama

“Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan terahdap FIFA yang berisi pendapat kongres. Surat pemberitahuan akan kami sebarkan terhadap rekan media pada Senin 31 Oktober,” ujar Iwan Bule.

Walau begitu, KLB PSSI tetaplah membuka kesempatan untuk Iwan Bule untuk dapat kembali menduduki kursi Ketua Umum PSSI.

Melawan Dengan Taktik Guna Gandeng Voters

Sebelumnya, tim pemenangan yang membantu Iwan Bule untuk mengikuti bursa pemilihan Ketua Umum di KLB PSSI 2019 kemarin berhasil  menarik banyak voters.

Masalahnya, dari total 85 voters yang mengikuti KLB PSSI 2019, 82 di antaranya memilih Iwan Bule. Hal tersebut menunjukkan bahwa betapa kuatnya pengaruh tim pemenangan yang dipunya oleh mantan Kapolda Jawa Barat tersebut..

Tim pemenangan inilah nantinya yang akan  menentukan banyaknya suara yang dapat diperoleh Iwan Bule untuk kembali menjadi Ketum PSSI.

Amankan Suara Asprov

Untuk dapat meraih suara terbanyak dalam bursa pemilihan Ketua Umum PSSI dalam KLB yang akan datang, Iwan Bule dapat mengamankan terlebih dahulu suara voters dari Asosiasi Provinsi.

Masalahnya, terdapat 34 Asprov PSSI yang mempunyai hak suara dalam pemilihan Ketua Umum PSSI. Selepas itu, Iwan Bule dapat menggalang dukungan dari beberapa tim Liga 1, Liga 2, serta Liga 3

Bila sudah mendapatkan kurang lebih 50% suara, Mochamad Iriawan dapat kembali melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI masa berikutnya.

Kembali Maju Pemilihan

Salah satu rencana yang akan dilaksanakan dalam KLB PSSI nantinya ialah bursa pemilihan Ketua Umum PSSI. Mochamad Iriawan pun juga kemungkinan kembali mencalonkan dirinya tersebut.

 Bila Iwan Bule kembali masuk bursa calon Ketua Umum PSSI untuk masa berikutnya, maka purnawirawan perwira polisi berpangkat akhir Komisaris Jenderal (Komjen) ini berkesempatan untuk kembali terpilih.