Harapan RANS Nusantara FC Perihal Perubahan Sepak Bola Indonesia

Harapan RANS Nusantara FC Perihal Perubahan Sepak Bola Indonesia Sepak bola Indonesia saat ini tengah dievaluasi secara menyeluruh pasca Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan korban hingga ratusan meninggal dunia. Perubahan dilakukan dengan dibentuknya Tim Task Force atau Satgas gabungan dari FIFA, AFC, PSSI, Polri, dan Pemerintah RI.

Karena hal tersebut, Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 diberhentikan sementara waktu supaya jalannya kompetisi bisa jauh lebih sempurna. Tentu dengan harapan insiden Kanjuruhan tak akan terulang lagi.

Bahkan, PSSI selaku federasi sepak bola di Indonesia akan menjalankan Kongres Luar Biasa dengan agenda pemilihan kepengurusan yang baru sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan.

Tentu, tersisip akan harapan dari pelaku sepak bola Indonesia, terutama yang terlibat langsung dalam pertandingan. Salah satunya pelatih RANS Nusantara FC yakni Rahmad Darmawan.

Baca Juga: Thomas Doll Hilang dari Latihan Persija, Kenapa?

Sosok yang akrab dipanggil RD itu mengatakan apa yang terjadi di Kanjuruhan dapat dijadikan pelajaran untuk seluruh pihak. Tapi, ia mengatakan harus segera menatap ke depan tentu dengan kemasan yang lebih bagus.

“Ya buat saya sekarang waktunya untuk kita balik menatap ke depan dengan segala apa yang terjadi kemarin itu tentu menjadi suatu pelajaran,” ucap RD terhadap awak media.

“Di keadaan yang kini masih dalam suasana berkabung, kita telah persiapkan langkah kita untuk masa depan kita semua. Tak cuma pemain, namun  juga pelatih sepak bola yang lainnya, mulai dari pelatih, tim manajemen, kemudian stakeholder yang lain termasuk suporter itu semuanya intropeksi untuk jauh lebih baik lagi,” sambungnya.

Belum diketahui kapan kompetisi Liga 1 2022/2023 akan kembali dilanjutkan. Ada wacana kompetisi kasta tertinggi itu dilanjutkan pada akhir November ini.

“Saya percaya selalu akan ada hikmah di balik segala kesulitan yang kita dapatkan,” pungkas RD.

Dali Tahir: Awas Dapat Peringatan dari FIFA!, TGIPF Minta PSSI Dirubah

Dali Tahir: Awas Dapat Peringatan dari FIFA!, TGIPF Minta PSSI Dirubah Mantan Komite Etik FIFA asal Indonesia yakni Dali Tahir mewanti-wanti supaya pemerintah tak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Pernyataan yang kontroversial tersebut dapat membuat Indonesia kembali mendapatakan sanksi hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia.

Diketahui sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan yakni Mahfud MD meminta supaya Ketua Umum  PSSI  Mochamad Iriawan serta jajarannya untuk segera mundur dari posisinya.

Pernyataan tersebut dilayangkan Mahfud sesuai dengan hasil rekomendasi dari Tim Gabungan Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan yang dibentuk oleh pemerintah tersebut.

“Semua harus menaati akan aturan, taati statuta PSSI yang berasal dari konstitusi sepak bola dunia, FIFA,” ucap Dali Tahir.

Pria yang juga merupakan Ketua Tim Perumus Statuta PSSI itu mengatakan, dah bukan tugas pemerintah untuk ikut campur kedalam hal tersebut atau melakukan intervensi.

Apalagi, menurutnya tugas TGIPF sendiri telah selesai sewaktu penyerahan dokumen terhadap Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

“TGIPF itu buatan siapa? Pemerintah bukan? bila mereka meminta pertandingan dihentikan dan meminta supaya segera KLB, ya telah selesai tugasnya. Jangan kembali melakukan intervensi dengan meminta Ketua PSSI untuk mundur,” kata Dali Tahir.

Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Zainudin Amali Ulas KLB PSSI serta Piala Dunia dengan Pak Presiden

Dali Tahir yang telah bertahun-tahun lamanya terjun di dunia sepak bola Indonesia. mengatakan bahwa peralihan kekuasaan di PSSI sering cuma dimanfaatkan demi kepentingan politik praktis yang justru jauh dari kata cita-cita untuk membangun sepak bola Indonesia menjadi jauh lebih baik.

“Jangan cari panggung dengan mengorbankan sepak bola. Satu hal yang akan buat rugi sebab diatur-atur oleh  orang yang tak mengerti dengan sepak bola,” cetusnya.

Pria yang sempat menjabat sebagai chairman tim Australia, Brisbane Roar FC ini justru menilai bahwa apa yang dilakukan oleh PSSI era kepemimpinan Mochamad Iriawan sebenarnya telah lebih baik dari pada kepengurusan sebelumnya.

“Saya takjub dengan PSSI kini, kepengurusan Iwan Bule itu dapat dikatakan luar biasa. Timnas Indonesia U-20, timnas wanita, futsal-nya semua ke Piala Asia. Itu kan prestasi,” tukas Dali Tahir.

Sebelumnya PSSI melalui rapat Exco di Kantor PSSI, Jakarta, tanggal 28 Oktober lalu setuju akan melaksanakan Kongres Luar Biasa dalam kurun waktu dekat.

PSSI juga sudah berkirim surat terhadap FIFA bahwa KLB untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota komite eksekutif  akan digelar pada tanggal 18 Maret 2023 mendatang.

Ketua umum PSSI yakni Mochamad Iriawan sendiri mengaku tak ingin melihat ekosistem sepak bola Indonesia terhenti.

“Maka dari itu, saya memutuskan untuk melaksanakan KLB. Saya juga tak ingin mengorbankan 120 ribu teman-teman yang hidup dari sepak bola, ada ofisial, wasit, pemain, kitman, pelaku UMKM, dan lain sebagainya dimana mereka hidup dari sepak bola,” ucap pria yang akrab dipanggil Iwan Bule itu belum lama ini.

“Kami memohon agar pemangku kepentingan berkenan memberikan izin untuk bergulir nya kompetisi, dari Liga 1, Liga 2, dan Liga 3,” tukasnya.

Ramai Tuntutan KLB PSSI, Begini Sikap PSMS Medan

Ramai Tuntutan KLB PSSI, Begini Sikap PSMS Medan PSMS Medan memberikan tanggapan perihal ramai akan dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Sejauh ini, sikap PSMS sendiri masih menunggu hingga adanya kepastian jauh lebih lanjut.

Demikian dikatakan oleh direktur teknik PT. Kinantan Medan Indonesia (KMI) yang menaungi PSMS, Andry Mahyar, Minggu (30/10/2022).

“Sikap PSMS sendiri masih menunggu pemberitahuan berikutnya, baik itu dari PSSI terkait KLB maupun terkait akan kapan liga kembali diilaksanakan,” ucapnya.

Sementara itu, media officer PSMS yakni Aldi Aulia berharap kompetisi Liga 2 yang sedang ditunda dapat berjalan kembali sembari akan dilaksanakannya percepatan KLB.

“Dengan ada percepatan untuk KLB tersebut pasti sebuah angin segar akan berlangsungnya kembali bertanding . Pribadi saya berharap, kalau dapat kompetisi berlangsung lebih awal sembari menunggu KLB dilaksanakan,” ucapnya.

Diketahui, PSSI sendiri memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB). Hal tersebut dikatakan Ketua Umum PSSI yakni  Mochamad Iriawan.

Baca Juga: Luis Milla Libur Dalam Latihan Pertama Bersama Dengan Persib Bandung Sore Ini Selepas Dari Cuti Panjang

“Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan terhadap FIFA berisi akan usulan kongres,” ucap Iriawan.

Adapun alasan guna untuk mempercepat KLB  ialah  demi mencegah perpecahan di kalangan anggotanya.

Seharusnya, kata Iriawan, berdasarkan statuta PSSI, KLB dilaksanakan bila ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI. Kemudian KLB akan dilaksanakan tiga bulan selepas PSSI menerima permohonan tersebut.

Tapi, kini baru dua anggota PSSI yang mengajukan permintaan KLB, yakni tim Persis Solo serta Persebaya Surabaya.

“Exco PSSI akhirnya memutuskan untuk mempercepat KLB pemilihan dengan memperhatikan surat yang dikirim oleh dua anggotanya. Exco PSSI tak mau terjadi adanya perpecahan di antara para anggotanya sebab Exco PSSI ialah mandataris yang dipilih oleh delegasi (voter) yang mewakili anggota PSSI,” jelas si Iriawan.

PSSI sendiri berharap, keputusan untuk mempercepat KLB dapat menjadi pertimbangan semua pemangku kepentingan supaya membantu berlangsungnya kembali Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 musim kompetisi 2022/2023.

Pasoepati Support Penuh Rencana Persis Dorong PSSI Laksanakan KLB

Pasoepati Support Penuh Rencana Persis Dorong PSSI Laksanakan KLB Organisasi wadah suporter Persis Solo yakni Pasoepati, mengatakan bila siap untuk mendukung klub Jawa Tengah tersebut yang berencana mendorong pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI demi perbaikan sepak bola Indonesia.

“Pasoepati siap utnuk mendukung rencana Direktur Utama Persis Solo Kaesang Pangarep serta Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda, yang menggalang dukungan untuk KLB PSSI demi sepak bola nasional,” ucap Presiden Pasoepati, Maryadi.

Dukungan tersebut disuarakan Pasoepati supaya persepakbolaan Indonesia menjadi jauh lebih baik pada masa mendatang.

Selain itu, Pasoepati juga sudah mendesak Asosiasi Kota (Askot) PSSI Surakarta untuk mendorong Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng selaku pemilik hak voters untuk turut mendorong terlaksananya KLB.

“Tuntutan suporter terhadap Ketua Askot PSSI Surakarta cuma satu, agar adanya perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia,” ujar Maryadi.

Sebelumnya Direktur Utama Persis Kaesang Pangarep, Presiden Persebaya Azrul Ananda, serta Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melaksanakan pertemuan konsolidasi perihal perbaikan persepakbolaan Indonesia ke depan di Kantor Balai Kota Surakarta.

Baca Juga: Ivar Jenner dan Justin Hubner Telah Jalani Tes Kesehatan

Menurut Azrul Ananda pihaknya bertemu pemilik tim Persis membicarakan soal KLB PSSI dengan tujuan untuk sepak bola Indonesia lebih baik ke depannnya.

Azrul mengatakan di luar kejadian Tragedi Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022 lalu, pihaknya membahas seperti apa ke depan sebagai bukti rasa kepedulian tim terhadap sepak bola Indonesia.

Menurut Azrul sebagai sesama tim peserta Liga 1, Persebaya dan Persis wajib  memikirkan ke depan nasib tim serta perbaikan kompetisi sepak bola di Indonesia

Kaesang sendiri menginginkan adanya perubahan sepakbola Indonesia. Dia juga menyinggung penghentian Liga 1 sampai batas waktu yang tak ditentukan.

“Kami ingin perubahan sepak bola jauh  lebih baik. Sekarang tim sudah pada teriak-teriak, terutama tim  Liga 3,” ucap si Kaesang.

Ia mengaku sudah menggalang dukungan pada klub Liga 1, yakni Persebaya, Bali United, Barito Putra, dan RANS Nusantara FC untuk KLB PSSI.