Gara-gara Striker Persija Jakarta Peserta Piala Dunia 2022 Tak Jadi Menang

Gara-gara Striker Persija Jakarta Peserta Piala Dunia 2022 Tak Jadi Menang Peserta Piala Dunia 2022 yakni Kanada gagal dalam memenangi pertandingan sebab penampilan gemilang pemain Persija Jakarta Abdulla Yusuf Helal bersama Timnas Bahrain dalam pertandingan uji coba di Stadion Khalifa Sports City, Bahrain, Jumat (11/11/2022) malam kemarin WIB.

Dalam pertandingan tersebut, Abdulla Yusuf Helal diturunkan sebagai starter. Walau saat ini tampil di liga Indonesia yang kurang begitu familiar, Yusuf tetap diyakini mengisi posisi depan oleh pelatih Timnas Bahrain.

Timnas Bahrain sendiri tertinggal terlebih dahulu lewat gol cepat pemain Kanada Ismael Kone pada menit keenam. Kemudian, Bahrain menyamakan kedudukan menjadi seri yakni 1-1 selepas Mahdi Al-Humaidan mencatatkan namanya di papan skor.

Abdulla Yusuf Helal sendiri menyumbang angka untuk Timnas Bahrain sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-1. Gol pemain bernomor punggung 09 di Persija tersebut membobol gawang Kanada pada menit 65 melalui titik putih.

Baca Juga: Made Katakan Memiliki Cukup Banyak Kenangan Tampil Di Stadion Siliwangi

Sayang, Timnas Bahrain tak dapat mempertahankan keunggulan sampai pertandingan selesai. Skor berubah menjadi 2-2 pada menit 81 selepas pemain Bahrain Ali Haram melakukan gol bunuh diri.

Tentu hasil ini cukup membanggakan untuk Yusuf Helal. Karena, Kanada merupakan salah satu peserta Piala Dunia 2022 di Qatar.

Ada juga selepas ini Bahrain masih akan menjalani satu kali uji coba lagi. Lawannya lagi dan lagi  merupakan tim yang tampil di Piala Dunia 2022, yakni Serbia.

Pertandingan Bahrain kontra Serbia rencananya akan dilaksanakan minggu depan. Tepatnya pada tanggal 18 November 2022.

Yusuf memang kini tenga izin meninggalkan klubnya untuk membela tim nasional Bahrain untuk pertandingan kontra Kanada serta Serbia. Sementara tim Macan Kemayoran tetap berlatih meski tak ada pertandingan.

Seperti yang dapat diketahui Liga 1 2022/2023 tengah dihentikan sementara waktu akibat Tragedi Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu. Belum diketahui kapan kompetisi akan dijalankan lagi.

Puan Maharani Dibanjiri Kritik Selepas Pilih ke Itaewon Daripada Tragedi Kanjuruhan

Puan Maharani Dibanjiri Kritik Selepas Pilih ke Itaewon Daripada Tragedi Kanjuruhan Ketua DPR RI yakni Puan Maharani panen kritik pedas usai kedapatan berkunjung ke lokasi tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan bertepatan dengan momen peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan, Malang, Kamis (10/11/2022) lalu.

Hujan protes terhadap Puan Maharani salah satunya terjadi di media sosial Twitter. Grup band The Panturas, @thepanturas menjadi salah satu yang paling vokal mengucapkan kritik terhadap putri dari mantan presiden Megawati Soekarnoputri tersebut.

“40 hari tragedi Kanjuruhan, Ketua DPR yang seharusnya berbicara dengan lantang mewakili rakyat malah berkunjung Itaewon,” tulis The Panturas di Twitter, Kamis (10/11/2022).

The Panturas sendiri turut mempertanyakan perihal keputusan Puan yang bersama Megawati malah lebih memilih menghormati korban tragedi Itaewon di Korea Selatan daripada Tragedi Kanjuruhan yang berada di negaranya sendiri.

“Bu Puan, esok 40 hari Kanjuruhan, kita tabur bunga sama doa aja ke Malang yuk. Kita seharian di Malang, ikut berdoa di stadion terus abis makan siang bertemu dengan Kapolda buat follow up kasusnya dah sampe mana. Malemnya kita ngobrol ama supporter bu. Ini dapat sedikit perbaiki citra Ibu,” tulis The Panturas.

Baca Juga: Susah Peroleh Menit Bermain, Bek Kiri Tersebut Mengaku J2 League di Atas Liga 1

“Kan staff nya kudunya ada yang bisikin begitu ya. Masa harus gua jadi DPR. Huft.”

Banyak warganet yang terbawa akan emosi perihal dengan keputusan Puan Maharani ke Itaewon daripada Malang. Banyak yang menduga hal tersebut sebagai pencitraan politik di mana Korea Selatan lekat dengan K-Pop, budaya yang sedang digandrungi anak muda Indonesia.

Ada juga warganet yang mempertanyakan akan rasa empati Puan Maharani. Mereka bertanya-tanya seperti apa korban Tragedi Kanjuruhan di mata Ketua DPR RI tersebut.

“Masalahnya ke Kanjuruhan tak ada bobot politiknya. Kalo ke itaewon kan bisa dapet politik luar negeri serta politik kpopers-nya. Masalah nyawa rakyat jelata dapat dipikirin nanti-nanti saja akalu ada wkatu,” tulis akun @***tmr dalam kolom komentar cuitan The Panturas tersebut.

“Tolong ya, kalau besok Pemilu tahun 2024 misalnya Puan Maharani vs Sumanto, tolong menangkan Sumanto supaya biar di sop orang DPR satu-satu,” tulis @****wSaras.

Menpora Buka Suara Perihal KLB PSSI, Pemerintah Tak Ikut Campur

Menpora Buka Suara Perihal KLB PSSI, Pemerintah Tak Ikut Campur Menteri Pemuda dan Olahraga yakni si Zainudin Amali secara tegas mengatakan bahwa pemerintah tak akan ikut campur dalam kongres luar biasa (KLB). KLB akan dilaksanakan PSSI dalam kurun waktu dekat.

Pemerintah sendiri tak akan mengintervensi pelaksanaan KLB sehingga pemerintah juga tak mempunyai harapan apapun dari yang dihasilkan nantinya.

Ia menuturkan KLB merupakan kewenangan federasi sepak bola yang telah diputuskan dan dipersilakan guna dijalankan.

“Telah diputuskan, pemerintah tak akan ikut campur,” ucap Menpora di sela pengarahan terhadap atlet binaan Universitas Semarang (USM) di Semarang, Minggu.

“Kita tunggu saja, apapun hasilnya nanti,” imbuhnya.

Dalam persetujuan tersebut, Menpora memberikan pengarahan terhadap mahasiswa yang merupakan atlet didikan USM.

Baca Juga: Arema FC, Perihal KLB PSSI Kami Setuju

Menpora menghargai usaha USM dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tak cuma dari sisi akademik.

“Tak banyak perguruan tinggi yang memberikan persetujuan terhadap atletnya, kebanyakan lebih banyak pada penekanan akademik,” ucapnya.

Sebelumnya, PSSI sendiri berencana melaksanakan KLB yang lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Desakan terhadap PSSI untuk secepatnya melaksanakan KLB awalnya datang dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk Pemerintah Indonesia menyusul terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan kemarin, Malang, yang telah merenggut hampir lebih dari 135 orang dan melukai ratusan lainnya.

TGIPF, dalam dokumen yang dikeluarkan pada tanggal 14 Oktober 2022 lalu, merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI yakni Mochamad Iriawan, mengundurkan diri sebagai bentuk akan rasa pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik dari meninggal hingga  luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.